UAS

 

FILE                          : UAS

MATAKULIAH      : DPM

KELAS                      : C

NAMA                       : Ahmad Fikry Aukad

NPM                           : 210104200062

ISI                              :

 

PENDIDIKAN DI INDONESIA

          Pendidikan termasuk aspek penting dalam negara. Dengan pendidikan, kemajuan sebuah negara akan dilihat dari kualitas dan bagaimana cara pendidikan di sebuah negara. Pendidikan menghasilkan peserta didik yang suatu saat nanti pasti akan memimpin negaranya, mau dibawa kemana negara tersebut di masa yang akan datang.

          Buktinya sebuah negara memiliki pendidikan yang berkualitas adalah, bagaimana mereka menggunakan dan mengelola sumber daya alam dan sumber daya manusianya. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi negara tersebut pasti akan maju, didukung dengan pendidikan negaranya yang tampak tidak akan berhenti berkembang.

          Sayangnya kualitas pendidikan di Indonesia saat ini masih kurang begitu bagus. Hal ini dibuktikan diantaranya dengan data dari UNESCO tentang peringkat Indeks Pengembangan Manusia, yaitu dari komposisi peringkat pencapaian pendidikan, kesehatan, dan penghasilan per kepala yang menunjukkan bahwa indeks pengembangan Indonesia turun.

lustrasi tawuran. (sumber detik.com)

Bukti nyata yang dapat dilihat lainnya dari turunnya kualitas pendidikan di Indonesia diantaranya ada tawuran, baik dari tingkat pelajar maupun mahasiswa. Aksi tawuran biasanya dipicu oleh hal atau masalah yang termasuk sepele, tetapi dampak dan akibat dari tawuran sangatlah besar. Kerusakan fasilitas umum atau publik dan kerusakan barang pribadi susah terhindari, masyarakat pun juga ikut kesal atas kejadian tersebut.

          Akhirnya berita mengenai tawuran tersebut mulai bermunculan, dari televisi koran tradisional dan koran online hingga media sosial, manusia di seluruh dunia dapat dan bisa menyaksikan lewat media cetak maupun elektronik betapa rusaknya pendidikan di Indonesia.

Foto kondisi kelas. (sumber kompas.com)

          Kemudian fenomena sarana prasarana yang perlu perhatian dari pemerintah, seperti gedung sekolah, alat praktikum laboratorium, meja, kursi, buku pembelajaran maupun sekedar buku baca, dan sarana prasarana lainnya. Padahal jika sarana prasarana memadai, proses pembelajaran akan lebih lancar, lebih mudah untuk dipahami, serta moral peserta didik akan naik.

          Apalagi dengan datangnya pandemi virus corona. Semua lembaga pendidikan melaksanakan pembelajarannya secara daring. Masih banyak lembaga pendidikan yang harus menyesuaikan dengan kebijakan dari pemerintah pusat atas pemberlakuannya sekolah daring, diawal memiliki banyak kendala seperti guru-guru yang belum paham dengan perkembangan teknologi. Jadi harus di bimbing terlebih dahulu agar proses pembelajaran bisa berjalan dengan lancar.

          Jangan lupa dengan kehadiran seorang guru atau pengajar, karena tanpanya pendidikan tidak ada yang akan menuangkan ilmu ke peserta didik.  Sayangnya masih banyak guru yang belum “profesional”, mengajar seenaknya, dampaknya peserta didik kadang tidak dapat menangkap ilmu-ilmu yang disampaikan.

          Pendidikan di Indonesia ada Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan tujuannya masing-masing. Dari mata pemerintah, lulusan SMA dipandang hanya menghasilkan lulusan yang belum siap untuk bekerja, meskipun sudah ada beberapa tipe kelas atau program yang diterapkan. Walaupun demikian, siswa yang lulus dari SMK mendapatkan ilmu untuk siap bekerja, tetapi masih banyak perusahaan yang enggan menerima karena tidak sesuai dengan DUDI (Dunia Usaha dan Dunia Industri), adapun yang langsung bekerja, tapi tidak jarang juga ditemui yang bekerja tidak sesuai dengan bidang yang dulu diambil saat SMK.

          Saya sebagai penulis yang termasuk lulusan dari SMK berpendapat bahwa “Tidak semua SMK itu siap untuk memberikan pembelajaran secara penuh dan maximal, masih banyak kekurangan mulai dari guru, kurikulum, dan fasilitas yang tidak memadai dan tidak update sesuai dengan perkembangan di DUDI. Hanya beberapa SMK saja yang berhasil melakukannya secara maksimal.”

          Dani, teman sebangku saya SMK juga berpendapat bahwa

“Kita jadi alumni tidak jelas, ilmu tidak ada, juga bekal industri minim.”

          Pendidikan di Indonesia sejauh ini hanya mengadopsi tren dari negara lain, seperti Amerika, Inggris, dan Australia. Hasilnya, pendidikan yang diterapkan dan pendidikan dari keluarga yang menanamkan kearifan lokal tidak bisa berjalan bersama dan tidak seimbang.

 


Referensi

Dewi, R. K. (2020). Saat Sistem Pendidikan di Indonesia Dinilai Kaku dan Hampa Makna.... Kompas.Com, 1. https://www.kompas.com/tren/read/2020/05/03/092800965/saat-sistem-pendidikan-di-indonesia-dinilai-kaku-dan-hampa-makna?page=all (Diakses pada 20 Desember 2020)

Kresnoadi. (2020). Bagaimana Sistem Pendidikan Indonesia Dibanding Negara Lain? Ruangguru. https://blog.ruangguru.com/sistem-pendidikan-berbagai-negara (Diakses pada 20 Desember 2020)

S. Sujarwo. (2015). Pendidikan Di Indonesia Memprihatinkan 2. Jurnal Ilmiah WUNY, 15(1), 1–22.

 

Comments